Ini Langkah Awal Sukses Menjadi Distributor Lampu

Ini Langkah Awal Sukses Menjadi Distributor Lampu

Usaha distributor lampu merupakan salah satu usaha yang tepat. Terutama bagi Anda yang ingin memulai terjun berbisnis namun memiliki modal pas-pasan. Pasalnya, usaha jenis distributor ini sangat mudah dikembangkan. Apalagi lampu saat ini sudah menjadi kebutuhan semua orang yang tentu sudah pasti akan laku di pasaran.

Tidak hanya itu, menjadi distributor lampu merupakan usaha yang pastinya terus bertahan. Tentunya selama manusia butuh penerangan. Selain itu usaha distributor lampu juga jelas target pasarnya, misal menyasar kelas rumahan, perkantoran bahkan hingga kelas industri.

Bila usaha berjualan lampu ini dapat dikelola dengan baik dan benar, Anda pun bisa menjadi seorang distributor lampu yang sukses dengan cepat. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk bisa menjadi pemasok toko kecil hingga distributor distributor menengah bila usaha distributor lampu yang Anda jalankan sukses.

Apakah usaha distributor lampu butuh modal besar?

Sayangnya, masih banyak orang kurang meminati usaha menjadi distributor lampu ini. Pasalnya, informasi mengenai cara menjadi distributor atau distributor bahan pokok masih sedikit. Banyak orang yang ragu menekuni usaha ini akibat kebingungan untuk mendapatkan informasi produk dan cara mendapatkan produk dengan harga yang murah. Padahal permintaan masyarakat akan lampu sangat tinggi.

Selain itu sebagian orang sudah takut sebelum memulai menjadi distributor lampu dikarenakan mengira modal yang dikeluarkan cukup besar. Padahal jika disiasati, membuka usaha lampu tidak perlu modal yang terlalu besar.

Total dari modal awal yang diperlukan sekitar: Rp 10.000.000. Tentu dengan catatan tidak dihitung biaya listrik, air, telepon, pulsa, tenaga kerja, dan biaya sewa tempat. Namun Anda dapat menghemat biaya tenaga kerja dan sewa tempat dengan cara membuka lampu di rumah sendiri.

Untuk masalah karyawan dapat meminta bantuan kerabat, saudara, atau keluarga untuk menjalankan usaha lampu tersebut.

Nah, setelah melihat alasan-alasan tersebut, silahkan di simak kita-kiat di bawah ini.

Berikut beberapa langkah untuk memulai usaha distributor lampu:

1. Menggali informasi pasar

Langkah pertama untuk menjadi distributor lampu ialah memperhatikan lingkungan di sekitar. Bagaimana kondisi saingan di sekitar lokasi usaha Anda? Apakah sudah ada distributor lampu? Dan bagaimana permintaan masyarakat akan produk lampu tersebut?

Cari tahu produk lampu apa saja yang ternyata masih susah didapat oleh masyarakat. Produk lampu inilah yang nantinya akan jadi produk awal. Sekaligus untuk membuka jalan usaha sebelum menambah produk lampu lainnya.

Selain itu lakukan survei harga dari satu tempat ke tempat lainnya. Bandingkan setiap kompetitor distributor lampu yang dikunjungi. Tujuannya agar harga yang kita tawarkan tidak terlalu mahal dan juga tidak terlalu murah.

2. Cari merk lampu terbaik dengan harga sesuai

Setelah memeriksa kondisi produk, Anda bisa mencari merk lampu untuk membeli produk yang akan dijual kembali. Tujuannya tentu mendapatkan harga spesial terbaik. Sehingga saat dijual lampu tersebut sesuai dengan harga yang umum di pasaran.

Perhatikan juga lokasi usaha, terkadang lokasi yang jauh dari keramaian memang memiliki harga sewa yang murah, namun jika dikalkulasikan dengan perhitungan biaya perjalanan, malahan mungkin bisa menjadi lebih mahal.

Dengan membuka usaha jualan lampu, Anda bisa mencari untung dengan mengatur harga produk. Ingat dalam bisnis ini harga setiap rupiah sangat berharga. Sebab, harga tersebut akan dikalikan dengan banyaknya (kuantitas) barang yang dibeli dan seberapa sering konsumen tersebut datang lagi untuk membeli (repeat order). Untuk itu jangan menganggap remeh selisih harga sekecil apapun.

Selalu pastikan Anda tetap menawarkan harga yang murah dan wajar dibanding distributor lainnya!

Namun tetap berikan pelayanan yang lebih baik. Langkah ini merupakan upaya untuk meningkatkan minat konsumen untuk datang dan berbelanja kembali.

3. Tawarkan pelayanan yang lebih baik

Mungkin saja saat Anda membuka lampu di suatu tempat, sebenarnya sudah banyak warung lampu lain yang juga sudah dikenal oleh masyarakat sekitar. Oleh karena itu butuh suatu hal yang membedakan antara satu distributor lampu dengan yang lainnya.

JANGAN SAMPAI KARENA MEMATOK HARGA LEBIH MURAH, JUSTRU MEMBUAT USAHA DISTRIBUTOR LAMPU ANDA MENGALAMI KERUGIAN SECARA PERLAHAN

Hal yang terpikirkan, mungkin dapat menjadi pembeda dari sisi harga yang lebih murah. Ya, ini bisa menjadi salah satu faktor yang dilakukan. Namun ingat harga lampu yang fluktuatif, tidak mungkin bisa selalu dipatok dengan harga yang lebih murah. Selain itu jangan sampai karena mematok harga lebih murah, justru membuat usaha lampu tersebut mengalami kerugian secara perlahan.

Ada alternatif lainnya yaitu memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik. Bisa dilakukan dengan cara:

Ramah dan senyum dalam menjawab setiap kebutuhan konsumen, menawarkan layanan pengiriman jika diperlukan, memberikan garansi produk yang berkualitas, menawarkan opsi untuk pengembalian jika memang ditemukan produk yang rusak, memberikan takaran dan pemaparan produk yang transparan dan sesuai

4. Layani semua konsumen berapapun jumlah pembeliannya

Terkadang sebagai seorang distributor yang beranjak semakin besar, Anda lebih memilih untuk hanya melayani konsumen besar yang membeli dengan jumlah besar pula. Langkah ini ternyata tidak baik dan bertolak belakang dengan poin yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Selain itu, konsumen besar biasa membeli lampu dalam jumlah besar dengan waktu tertentu. Sedangkan untuk konsumen rumahan, biasa membeli lampu tidak setiap hari. Untuk itu, pastikan anda tetap melayani setiap konsumen berapapun skala pembeliannya.

Meski terlihat secara kasat mata keuntungannya lebih kecil, namun menjual ke konsumen yang lebih kecil, memberikan manfaat untuk mendapatkan penjualan dan keuntungan setiap hari.

Ingatlah peribahasa:

“Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”

Pepatah tersebut menjelaskan bahwa tetap tidak boleh meremehkan hal sekecil apapun dalam berbisnis terutama dalam bisnis distributor lampu.

5. Buat pembukuan tentang daftar pembelanjaan dan penjualan

Penting rasanya untuk membuat daftar pembelanjaan. Misalnya yang berisi biaya listrik, air, telepon, transportasi, perlengkapan, peralatan, asuransi, pajak, dan lainnya. Hal-hal ini tidak boleh dilupakan karena pembukuan yang baik dapat memberikan gambaran seberapa besar pengeluaran dibanding pemasukan yang didapatkan dalam periode tertentu (misalnya seminggu, sebulan, dan sebagainya).

Tidak perlu menggunakan komputer. Buku dan pulpen saja sudah cukup. Hal terpenting adalah setiap transaksi harus dicatat. Jika dirasa tulisan tangan sulit untuk dibaca, saat ini sudah banyak aplikasi yang menawarkan pencatatan keuangan dari smartphone Android di kategori keuangan. Tujuannya tentu mengevaluasi apakah bisnis tersebut berjalan baik atau tidak.

6. Pertimbangkan dana cadangan dan asuransi

Dana cadangan mungkin hal yang terkadang luput dari pertimbangan. Satu hal yang pasti, bencana dan musibah tidak ada yang tahu kapan akan terjadi. Misalnya saja bencana alam, kerusuhan, perampokan, kebakaran, dan hal-hal lain yang tidak diinginkan.

Pastikan terdapat dana cadangan untuk memenuhi dan mengganti biaya yang terjadi di luar dugaan. Jika dirasa memiliki dana cadangan terlalu berat, pertimbangkan opsi asuransi. Sehingga jika terjadi bencana yang tidak terduga, dana cadangan atau asuransi yang ada tersebut menjadi sangat-sangat berguna dan membuat bisnis lampu tersebut tetap berjalan dengan lancar.

Itulah langkah-langkah untuk menjadi distributor lampu yang sukses. Jangan lupa untuk dipraktikkan. Banyak pesaing? Jadikan sebagai tantangan bukan hambatan.

Semoga artikel bisnis distributor lampu ini dapat membantu anda.Baca juga artikel kami tentang bisnis online lainnya.