Geotextile memanglah bukan hal baru dalam dunia konstruksi. Bahan yang berasal dari berbagai serat sintetis ini merupakan bagian dari geosintetik yang memiliki banyak fungsi. Kegunaan pengaplikasian geotextile sendiri memiliki banyak variasi.
Beberapa pembangunan yang menggunakan geotextile mempermudah proses pembangunan dan menghemat biaya. Penggunaannya yang mudah juga membuat proses pembangunan itu berjalan lebih efisien. Lalu, bagaimana pengaplikasian geotextile ini? Yuk simak penjelasan berikut ini
Pengaplikasian Geotextile
Penggunaan Geotextile dalam Budidaya Ikan
Budidaya ikan bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa media, salah satunya adalah membuat media dalam tangki atau kandang. Selain itu, bisa juga menggunakan kolam yang dibuat sederhana dengan geotextile.
Syarat dasarnya adalah memiliki kolam yang dapat menampung air, mungkin dengan sistem irigasi di atas permukaan tanah. Penampung air ini harus kedap sehingga air tidak mudah meresap ke dalam tanah tanpa perlu melakukan pengecoran.
Salah satu jenis geosintetik yang dipakai adalah geomembran. Geomembran sendiri merupakan jenis geotekstil non woven. Jenis ini adalah bahan yang ideal untuk membentuk lapisan kedap air untuk kolam pemancingan. Berguna untuk membatasi rembesan di daerah tanah yang sangat permeable.
Geomembran HDPE ini juga sudah banyak digunakan untuk berbagai perikanan darat dan tambak udang di berbagai tempat. Seseorang dapat menyimpan simpanan air yang diperlukan di kolam yang dilapisi dengan liner sintetis yang diletakkan di atas tanah. Cara ini dinilai lebih hemat daripada melakukan cor pada kolam.
Dalam penggunaannya, bahan ini bisa dilipat dan memberikan perlindungan tusukan yang signifikan pada geomembran. Bahan ini juga memiliki fungsi sebagai drainase dan filtrasi di dasar kolam. Geomembran HDPE 0,5 hingga 1 mm adalah produk yang paling populer digunakan untuk aplikasi ini.
Memasang geotextile di sekeliling kolam budidaya ikan dapat secara signifikan mengurangi erosi tanah gundukan. Smooth geomembrane akan membuat pembersihan kolam lebih mudah. Selain hemat, pembersihan dalam kolam jenis ini lebih mudah karena media kolam bisa sewaktu-waktu dilepas.
Geotextile dalam Budidaya Lepas Pantai
Budidaya lepas pantai atau bisa juga disebut sebagai jaring keramba dan jaring– jaring banyak dipraktekkan di Indonesia. Jaring keramba tidak rusak atau terdistorsi oleh angin, ombak, atau arus sehingga lebih banyak dipilih, tentunya dengan memilih jaring yang tepat.
Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan, terutama selama musim angin topan agar keramba tidak mudah terbawa angin. Atur jaring untuk menangkap ikan dengan menjebaknya.
Biasanya metode ini melibatkan penempatan jaring di daerah pantai di mana yang sering dilalui oleh ikan. Struktur di dalam set jaring menghalangi jalan ikan dan akhirnya ikan dibawa ke karung di bagian belakang. Desain jaring yang diatur dapat disesuaikan sesuai dengan persyaratan lokal agar tidak merusak ekosistem ikan itu sendiri.
Sangkar jaring lepas pantai ialah sistem jaring ikan dengan struktur rangka dan sangkar jaring geotextile. Kelebihannya adalah mampu memelihara berbagai jenis ikan dalam ruang terbatas menggunakan air laut segar dan bersih. Hasilnya adalah ikan yang dibudidayakan memiliki kualitas yang mirip dengan ikan yang ditangkap di laut karena masih dalam lingkungannya.
Ada dua jenis keramba jaring yang banyak dipakai di Indonesia, yaitu apung dan submersible. Kandang jaring apung lebih popular dan banyak dipakai, sedangkan sangkar jaring lebih tahan terhadap angin topan dan cuaca buruk.
Saat ini, HDPE menjadi bahan utama dalam penggunaan keramba jarring yang dilakukan di laut. Diameter kandang berkisar antara 10 hingga 40 meter. Kedalaman terendam tipikal adalah 4-10 meter, untuk mengurangi dampak alami.
Baca juga: Kriteria Tempat Jual Alat Setup Bengkel Terbaik dan Terpercaya
Geotextile Bag untuk Perbaikan Eutrofikasi dan Pengelolaan Limbah
Eutrofikasi dalam dunia konstruksi berarti pemupukan berlebihan danau dengan nutrisi seperti nitrogen dan fosfat yang dapat menimbulkan efek negatif pada biosfer. Nitrogen dan fosfat yang berlebih dari limbah hewan pertanian atau dari pabrik pengolahan air limbah dapat memasuki saluran air.
Dalam dunia pertanian, biasanya akan menghasilkan sejumlah besar limbah hewan yang harus diatasi. Tujuannya tentu saja agar tidak terjadi eutrofikasi di lingkungan perairan.
Untuk mengatasinya, biasanya menggunakan geotextile bag. Geotextile bag ini diterapkan untuk menangani remediasi dan pembuangan limbah hewan tersebut. Penggunaannya yang mudah serta lebih murah juga akan menguntungkan ketika hendak mengolah limbah pertanian.
Geotextile Tube untuk Mengelola Limbah Akuakultur
Limbah akuakultur biasanya akan muncul dalam berbagai budidaya perairan. Misalnya dalam tambak atau kolam ikan. Limbah ini jika tidak diolah terlebih dahulu bisa berpotensi untuk mencemari lingkungan sekitarnya, seperti sungai dan laut.
Maka untuk mengelola limbah jenis ini bisa menggunakan geotextile tube. Geotextile tube Woven PP dapat mengeringkan limbah hingga sekitar 15 persen padatan dalam waktu singkat. Selain itu dapat mencapai kandungan padatan akhir lebih dari 30 persen.
Selain untuk pengelolaan limbah, geotextile tube ini memiliki fungsi utama sebagai pengganti bantalan laut atau pengaman dari berbagai jenis erosi. Geotextile tube juga didesain sebagai penguat lereng dan penambah daya pada reklamasi pantai.
Dengan berbagai jenis pengaplikasian, geotextile menjadi salah satu material yang cukup multifungsi dan lebih hemat dalam pembangunan. Banyak yang sudah beralih ke material jenis ini karena banyak kelebihan di dalamnya.